Di Indonesia sejak abad ke- 19 telah muncul dan mulaiterbentuk desain yang lebih modern (Proto-modern), dan pada abad ke- 20muali terlihat adanya peningkatan baik dalam bentuk benda maupun karya rupa. Hal ini dipengaruhi pula oleh gaya hidupmasyarakat yang mulai modern. Terlebih sejak dicanangkannya ”politik etis” yangseakan-akan membuka pikiran rakyat / kaum pribumiuntuk menjalani kehidupan yanglebih modern di abad ke- 20.
Jika kita amatisebenarnya terdapat hubungan yang saling terkait antara program modernisasidengan modernisme. Modernisme dapat mendorong masyarakat menuju proses ke arahmasyarakat yang lebih modern dan beradab.
Masa perang kemerdekaanadalah masa-masa yang cukup sulit (bahkan bisa dibilang sangat sulit) bagibangsa Imdonesia.Hal ini seakan mengharuskan kita untuk lebih memahammi”strategi budaya” Barat, kebudayaan global dan kebudayaan bangsa Indonesiasendiri. Namun masyrakat Indonesia seakan-akan terlena oleh anggapan banhwakebudayaan Barat itu perfect.
Pada zamansekarang kebudayaan Barat tidak masuk melalui armada perangnya, tetapi salahsatunya melalui jaringan informasi,teknologi, desain, dan dunia kesenirupaan adalah media yang paling rentandisusupi ideologi dan pemikiran kebudayaan yang lebih kuat.
Desain merupakankata baru peng-Indonesian dari kata design, istialh ini merupakanpengilmuan kata merancang yang penggunaannya dinilai terlalu umum dan kurangmewadahi aspek keilmuan sacara formal. Dalam kurun waktu 30tahun(1971) sejakistilah desain dipergunakan di lingkungan akademis dan profesi, kata desaintelah mantap sebagai istilah budaya yang melingkupi pelbagai aspek kegiatan dimaasyarakat luas.
Sumber bacaan:
Agus Sachari danYan-Yan Sunarya. 2002. Sejarah danPerkembangan Desain & Dunia
Kesenirupaan di Indonesia. Bandung:ITB
Entri Populer
-
Materi Kelas 9 Semester : Genap KD : 3.3 Memahami prosedur berkarya seni grafis dengan berbagai bahan dan te...
Rabu, 10 Maret 2010
Desain dan Indonesia
Adakah yang salah dengan proses pembelajaran mapel. seni rupa di sekolah yang ada di Indonesia Raya
Kita (terutama yang bergelut didunia seni rupa) telah banyak mengetahui sebuah rahasia umum...bahwa pembelajaran seni rupa di sekolah-sekolah entah dulu atau sekarang seakan-akan dianak tirikan... Saya pernah bertemu dengan seorang siswi SMP, dia bilang
"Bu...mapel. Seni Rupa di sini koyo (Bhs. Indonesia : seperti) disepelekan, ra dianggap."
Bahkan ada juga yang bilang "Seni rupa ra gaul!", miris hati ini.... sebegitu dangkal dan sempitkah kah pengetahuan masyarakat kita tentang dunia seni???
Sebenarnya ada apa dengan sistem pembelajaran seni rupa kita?????
Setelah enam bulan mencari formula yang tepat.....memang semua itu tergantung bagaimana sang Guru ketika mengajar... Saya telah membuktikan bahwa pembelajaran seni rupa yang baik adalah dengan sistem TUTORIAL. Dimana sang Guru harus bisa melakukan pendekatan personal dengan murid-muridnya. Sehingga Guru paham akan apa yang dibutuhkan siswa. Paham apa kelebihan dan kekurangan mereka, sehingga lewat pembelajaran Seni Rupa kemampuan afektif, psikomotorik, dan kognitif siswa dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. dan yang tak kalah penting adalah Guru Seni Rupa jangan malas dan segan total berbaur dengan siswa ketika proses pembelajaran baik itu teori atau praktek maupun di luar jam pelajaran. Guru Seni Rupa juga jangan pelit memberikan atau berbagi ilmu dan trik-trik di dunia kesenirupaan.
Ada seorang siswa putra sebuah SMP di DIY dia bilang pada saya, " Guru Seni Rupa nya ra nyeni..", fakta ini membuktikan selain keikhlasan dan ilmu sebagai dasar mengajar ....Jiwa seni itu juga perlu dimiliki seorang Guru Seni, karena segala sesuatu yang muncul atau keluar dari jiwa yang indah....hasilnya juga maksimal indahnya.
"Bu...mapel. Seni Rupa di sini koyo (Bhs. Indonesia : seperti) disepelekan, ra dianggap."
Bahkan ada juga yang bilang "Seni rupa ra gaul!", miris hati ini.... sebegitu dangkal dan sempitkah kah pengetahuan masyarakat kita tentang dunia seni???
Sebenarnya ada apa dengan sistem pembelajaran seni rupa kita?????
Setelah enam bulan mencari formula yang tepat.....memang semua itu tergantung bagaimana sang Guru ketika mengajar... Saya telah membuktikan bahwa pembelajaran seni rupa yang baik adalah dengan sistem TUTORIAL. Dimana sang Guru harus bisa melakukan pendekatan personal dengan murid-muridnya. Sehingga Guru paham akan apa yang dibutuhkan siswa. Paham apa kelebihan dan kekurangan mereka, sehingga lewat pembelajaran Seni Rupa kemampuan afektif, psikomotorik, dan kognitif siswa dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. dan yang tak kalah penting adalah Guru Seni Rupa jangan malas dan segan total berbaur dengan siswa ketika proses pembelajaran baik itu teori atau praktek maupun di luar jam pelajaran. Guru Seni Rupa juga jangan pelit memberikan atau berbagi ilmu dan trik-trik di dunia kesenirupaan.
Ada seorang siswa putra sebuah SMP di DIY dia bilang pada saya, " Guru Seni Rupa nya ra nyeni..", fakta ini membuktikan selain keikhlasan dan ilmu sebagai dasar mengajar ....Jiwa seni itu juga perlu dimiliki seorang Guru Seni, karena segala sesuatu yang muncul atau keluar dari jiwa yang indah....hasilnya juga maksimal indahnya.
Negara dan Budaya
Budayan berkembang dan tumbuh sejalan dengan peradaban manusia Budaya merupakan jati diri suatu bangsa. Sebuah bangsa tanpa budaya ...ibarat orang tanpa nama...tanpa jati diri...seperti boneka. Kalau boneka punya nama tapi ia tak bisa menyebutkan siapa namanya. Apa iya sebuah negara juga akan seperti boneka???
Budaya bisa memperkuat identitas suatu bangsa. Budaya dapat menghantarkan suatu bangsa menuju ke gerbang kemakmuran dan kejayaan serta kesejahteraan warga masyarakatnya. Dengan budaya, Kita yang saling berbeda dapat disatukan dalam keragaman, dengan budaya kita kan lebih bisa menghargai hidup dan kehidupan ini. Dengan budaya .....
kehidupan manusia bisa menjadi lebih beradab bukan biadab. Setuju????
Budaya bisa memperkuat identitas suatu bangsa. Budaya dapat menghantarkan suatu bangsa menuju ke gerbang kemakmuran dan kejayaan serta kesejahteraan warga masyarakatnya. Dengan budaya, Kita yang saling berbeda dapat disatukan dalam keragaman, dengan budaya kita kan lebih bisa menghargai hidup dan kehidupan ini. Dengan budaya .....
kehidupan manusia bisa menjadi lebih beradab bukan biadab. Setuju????
Langganan:
Postingan (Atom)